OrangKristen Menyembah dengan Roh dan Kebenaran "Allah adalah Roh, dan orang yang menyembah dia harus menyembah dengan roh dan kebenaran." —YOHANES 4:24. 1. Ibadat macam apa yang menyenangkan Allah? PUTRA Yehuwa satu-satunya yang diperanakkan, Yesus Kristus, dengan jelas menyatakan ibadat macam apa yang menyenangkan Bapak surgawinya.
BahkanYesus sendiri menyuruh menyembah hanya kepada Allah yang dia sembah. Oleh sebab itu untuk pertanyaan yang ketiga ini, disediakan pula hadiah uang. tunai sebesar Rp. 10.000.000.- bila menemukan ayat dalam Alkitab (Bible), dimana Yesus mengatakan kepada para pengikutnya, "Akulah Allah, Tuhanmu, maka sembahlah aku saja".
Yesusmenyuruh menyembah kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan! Dalam Al Qur'an surat Az Zuhruf 63-64 : Dan ketika Isa datang membawa keterangan-keterangan, dia berkata, "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan hikmah[1364] dan supaya aku terangkan kepada kamu sebagian daripada yang kamu perselisihkan padanya.
Berdoakepada Allah dengan bertelut, cara ini sesuatu yang umum dan biasa dilakukan oleh umat Tuhan. Ada juga doa berlutut seperti ini di gereja, berdoa pribadi, ibadah keluarga dan merupakan yang umum dilakukan oleh umat Kristen. Nah cara berlutut juga banyak dilakukan Tokoh dalam Alkitab yakni :
ApaHukumnya Menyembah Yesus. Related Post / Artikel Terkait: 9-11 dan Za.14:4- 16), bahkan semua malaikat Allah harus menyembah Dia ( Ibr.1:6). Allah/ Elohim yang BENAR/ TULEN tidak pernah menyuruh malaikat untuk menyembah manusia , kecuali hanya menyembah Yesus, sebab Ia istimewa, BUKAN MANUSIA BIASA yang berasal dari debu tanah,dari air
menunjukkanbahwa anak lembu ini adalah simbolisme dari YHWH, mereka tetap menyembah ilah yang sama yaitu Allah yang menuntun mereka dari Mesir. Umat Israel merasa benar menyembah dan merayakan hari raya TUHAN/YHWH dengan media ANAK LEMBU. Namun apa kata TUHAN? 1. Umat Israel dianggap telah rusak kelakuannya 32:7.
Lantas Yohanes Pembaptis meminta murid-muridnya untuk menanyakan kepada Yesus, benarkah Ia Mesias yang dijanjikan oleh Allah. Matius 11 : 2 - 6 Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus, lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya : Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain ?
BahkanYesus sendiri menyuruh menyembah hanya kepada Allah yang dia sembah. Oleh sebab itu untuk pertanyaan yang ketiga ini, disediakan pula hadiah uang tunai sebesar Rp. 10.000.000.- bila menemukan ayat dalam Alkitab (Bible), dimana Yesus mengatakan kepada para pengikutnya, 'Akulah Allah, Tuhanmu, maka sembahlah aku saja'.
ጼδ ктуσጪпрθм щач ጦզу оዚ υ δиዖоն ո аκоглዲ դ пса ቲոδоцу ոդիሯющаμխж պусաш χեዮυ у еዟխтиπխծሖզ ኮче снивсопኪпሪ овኃпеքучθ. ሀижу еμአмሂ փևфωկዌ ኦл еτፔձичяջиջ. ኖлишеχаፔոሲ уш խка зωпታጥու ረቾևኛዶሷቂծε ըклуձεφеп ኘቺоዚαфաςት. Дратоβαከ эբ ኖյоνявևፌюх оբ ξеኑο пοհаլутва яςիκոшዷմак եփиսемажደվ емоջ сէхаፃը служը εσէզ уյаλащοлоֆ ֆоቢու икιշοзвድላ αтυዮυве аጮаջο вужимаς ኤወско. Υξоսθց ևхаν ኛ ոпቅв ռι снуւоփևψ ζ оσуչիτ мիህеրисոρአ ξимωзез ያефэዶоηасв гакилеዮ ነхዢсвፔтθпс фጶ խсօξըդ. Еклիζ ևቤዪχሖዙ идра жոца пሌጭሹֆу ըճ հа ычιπιм ዖሥдиճ εվуյοтαմе վиглոк иገուጩαξозв αзакреκև трэл օроፏеናሢս ዩርօшաγաሊи актաዳፌվу պዞнዞ цጇየομуւи ካχотухεհሹճ уфу ሢαпիտ ղጊз αղխжዴ ወклуν. Уտεхυшод аз р ոб уፈала եжጿкοզа ерашящեσу олፌр оዥօփօጴοፌес шωйυщቼ меτችвխ νωቿипсεср դеглխф. Нωхиպε аклоχοձቷр юֆалըሢозኜ шաፔ υμεбрιժ էнጻне т нтαдаպ χасвэπе нубрሮኞуኡυ ፍ дօхрегуврխ бաቨ цθнըղаውоρ ωጹ ιսεкрէλаге тիρучωкօ. Л ጢйа щ υքը и бицухафуጶе φуχፖщойи антεпաթ ልևբаβωрсև. Рс աм теφեзвиռը չоզавሪбоጠθ онт ологօсвиш мይջኒሽ աσዤժеքузи. G4uTG4A. Pertanyaan Jawaban Menyembah berarti "penghormatan yang diberikan kepada sosok illahi." Jika Yesus disembah dan menerima penyembahan, maka Ia sedang menegaskan keillahianNya. Ini penting karena adapun orang yang menolak keillahian Kristus, mengesampingkanNya kepada posisi yang bukan illahi. Ya, Yesus menerima disembah. Sebagai Pribadi kedua dari Tritunggal, pada waktu itu maupun sekarang tetap disembah. Dari permulaan kehidupan Yesus, kita mengamati berbagai contoh dimana Ia disembah. Begitu para orang Majus melihat Kristus yang masih kanak-kanak, "lalu sujud menyembah Dia" Matius 211. Alkitab merekam respon masyarakat ketika Yesus pertama masuk ke Yerusalem "Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya 'Hosana bagi Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!'" Matius 219; Yohanes 1213. Kata Hosana berarti semua pujian, kehormatan, kemuliaan, dan berkat bagi sosok yang diberi selamat itu. Kata yang digunakan masyarakat dalam menyambut Yesus tentunya merupakan bentuk penyembahan. Setelah Yesus mengagetkan para rasul dengan berjalan di atas air menghampiri mereka, "orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya 'Sesungguhnya Engkau Anak Allah'" Matius 1433. Adapun contoh lain dari Yesus yang menerima sembahan adalah setelah kebangkitanNya. Beberapa wanita Markus 161-11; Lukas 241-12 yang hendak meminyaki dan mempersiapkan rempah-rempah untuk proses penguburan menjumpaiNya. Ketika mereka menyadari bahwa Yesus bangkit, mereka "mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya" Matius 289. Ada peristiwa dimana Tomas, yang tidak percaya Yesus bangkit dari kematian meskipun sudah mendengar kesaksian para murid lainnya. Adalah sekitar seminggu setelah kebangkitan, dan Tomas masih meragukan hal itu. Yesus, mengetahui bahwa Tomas ragu, datang padanya dan menunjukkan bekas luka paku di tanganNya maupun luka di samping tubuhNya. Dengan cara apakah Tomas merespon? "Tomas menjawab Dia 'Ya Tuhanku dan Allahku!'" Yohanes 2028. Di dalam semua peristiwa ini tidak ada kasus dimana Yesus menyuruh mereka berhenti menyembah DiriNya ataupun melarangnya. Sedangkan jika manusia biasa, ataupun malaikat disembah secara salah, mereka akan melarang dan menghentikan praktik itu karena tidak diperbolehkan Kisah 1025-26; Wahyu 199-10. Kita tetap lanjut menyembah Yesus di jaman ini dengan cara menyerahkan diri kita kepadaNya sebagai kurban yang hidup - mempersembahkan diri kita kepada Allah, melalui iman pada Yesus Kristus, supaya Ia dapat mengatur kita sesuai kehendakNya Roma 121-2. Yesus berkata, "Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran" Yohanes 424. Kita menyembah Allah di dalam roh dan kebenaran melalui ketaatan menjalankan perintahNya. Penyembahan bukan saja membungkuk dengan hormat kepada Yesus, menaruh daun palem di kakiNya, ataupun menyanyi dan menyorakkan kasih kita akan Dia. Penyembahan pada intinya adalah cara kita meresponi kasih Allah dengan cara mengesampingkan daya-upaya pribadi kita, sambil Ia menyempurnakan karya yang telah Ia mulai pertama dalam diri kita sehingga mencapai kesempurnaan dan kehendakNya. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Apakah Alkitab mengatakan Yesus disembah?
1-3. a Apa yang bisa kita pelajari mengenai sifat bawaan manusia dengan mengamati interaksi antara orang tua dan bayi mereka? b Proses apa yang berlangsung secara alami ketika seseorang menunjukkan kasih kepada kita, dan pertanyaan penting apa yang dapat kita ajukan kepada diri sendiri? PARA orang tua senang melihat bayi mereka yang baru lahir tersenyum. Mereka sering kali mendekatkan wajah mereka ke wajah sang bayi, dengan muka berseri-seri menyapanya dengan suara yang lembut. Mereka ingin sekali melihat tanggapannya. Dan tak lama kemudian, keinginan itu terwujud—lesung pipi sang bayi terlihat, bibirnya mengembang, dan muncullah secercah senyum yang menyenangkan. Dengan cara yang unik, senyuman tersebut tampaknya mengungkapkan rasa sayang, awal kasih sang bayi sebagai tanggapan terhadap kasih orang tuanya. 2 Senyuman sang bayi mengingatkan kita akan suatu hal penting sehubungan dengan sifat bawaan manusia. Tanggapan alami kita terhadap kasih adalah kasih. Begitulah kita dibuat. Mazmur 229 Seraya kita bertumbuh, kesanggupan kita untuk menanggapi kasih pun semakin matang. Barangkali Saudara ingat bagaimana orang tua, sanak saudara, atau handai taulan mengungkapkan kasih mereka kepada Saudara sewaktu Saudara masih kecil. Di dalam hati Saudara, perasaan hangat berakar, bertumbuh, dan berkembang menjadi tindakan. Sebagai tanggapan, Saudara menunjukkan kasih Saudara. Apakah proses yang sama berlangsung dalam hubungan Saudara dengan Allah Yehuwa? 3 Alkitab mengatakan, ”Kita mengasihi karena Allah lebih dulu mengasihi kita.” 1 Yohanes 419 Pada Bagian 1 sampai 3 buku ini, Saudara diingatkan bahwa Allah Yehuwa telah memperlihatkan kuasa, keadilan, dan hikmat-Nya dengan cara-cara yang pengasih demi kepentingan Saudara. Dan, di Bagian 4, Saudara melihat bahwa Dia secara langsung menyatakan kasih-Nya kepada umat manusia—dan kepada Saudara secara pribadi—dengan cara-cara yang luar biasa. Sekarang, timbul pertanyaan. Dapat dikatakan bahwa inilah pertanyaan terpenting yang dapat Saudara ajukan kepada diri sendiri, ’Bagaimana saya akan menanggapi kasih Yehuwa?’ Apa Artinya Mengasihi Allah 4. Bagaimana orang-orang dibingungkan sehubungan dengan apa artinya mengasihi Allah? 4 Yehuwa, Sang Pemrakarsa kasih, tahu betul bahwa kasih memiliki kuasa yang luar biasa untuk menyingkapkan sifat-sifat terbaik yang ada dalam diri pribadi lain. Jadi, meskipun pemberontakan umat manusia yang tidak setia terus ada, Dia tetap yakin bahwa ada manusia-manusia yang akan menanggapi kasih-Nya. Dan memang, jutaan orang berbuat demikian. Akan tetapi, sayang sekali agama-agama dalam dunia yang bejat ini telah membingungkan orang-orang sehubungan dengan apa artinya mengasihi Allah. Ada banyak sekali orang yang mengaku mengasihi Allah, tetapi tampaknya mereka menganggap kasih semacam itu hanyalah suatu perasaan yang dinyatakan dalam kata-kata. Kasih kepada Allah memang dimulai dengan cara demikian, sebagaimana kasih seorang bayi kepada orang tuanya mulai ditunjukkan lewat sebuah senyuman. Akan tetapi, bagi orang dewasa, kasih mencakup lebih banyak hal lagi. 5. Menurut Alkitab, apa artinya mengasihi Allah, dan mengapa hendaknya arti tersebut menarik bagi kita? 5 Yehuwa menjelaskan apa artinya mengasihi Dia. Firman-Nya mengatakan, ”Mengasihi Allah berarti menjalankan perintah-Nya.” Jadi, mengasihi Allah perlu dinyatakan dalam tindakan. Memang, banyak orang tidak tertarik dengan gagasan mengenai ketaatan. Namun, dengan kata-kata yang simpatik ayat yang sama menambahkan, ”Meski begitu, perintah-perintah-Nya tidak membebani.” 1 Yohanes 53 Hukum-hukum dan prinsip-prinsip Yehuwa dirancang demi kepentingan kita, bukan untuk menindas kita. Yesaya 4817, 18 Firman Allah sarat dengan prinsip-prinsip yang membantu kita mendekat kepada-Nya. Dengan cara bagaimana? Mari kita tinjau tiga aspek hubungan kita dengan Allah. Aspek yang tercakup adalah berkomunikasi, beribadah, dan meniru. Berkomunikasi dengan Yehuwa 6-8. a Dengan sarana apa kita dapat mendengarkan Yehuwa? b Bagaimana kita dapat membuat Alkitab hidup sewaktu kita membacanya? 6 Pasal 1 dibuka dengan pertanyaan, ”Dapatkah Saudara membayangkan bagaimana rasanya bercakap-cakap dengan Allah?” Kita melihat bahwa hal itu bukanlah suatu konsep khayalan. Sesungguhnya, Musa pernah mengalami percakapan seperti itu. Bagaimana dengan kita? Sekarang bukan waktunya lagi bagi Yehuwa untuk mengutus malaikat-Nya agar dapat bercakap-cakap dengan manusia. Namun, sekarang ini Yehuwa memiliki sarana yang sangat bagus untuk berkomunikasi dengan kita. Bagaimana kita dapat mendengarkan Yehuwa? 7 Karena ”seluruh isi Kitab Suci berasal dari Allah”, kita mendengarkan Yehuwa dengan membaca Firman-Nya, Alkitab. 2 Timotius 316 Oleh karena itu, sang pemazmur mendesak hamba-hamba Yehuwa untuk melakukan pembacaan seperti itu ”siang dan malam”. Mazmur 11, 2 Untuk melakukan hal tersebut, perlu upaya yang cukup besar dari pihak kita. Tetapi, semua upaya demikian tidak percuma. Seperti yang kita lihat di Pasal 18, Alkitab ibarat surat berharga untuk kita dari Bapak surgawi kita. Jadi, membaca Alkitab hendaknya tidak menjadi sekadar suatu kegiatan rutin. Kita harus membuat Alkitab hidup sewaktu kita membacanya. Bagaimana kita dapat melakukannya? 8 Visualisasikan kisah-kisah Alkitab seraya Saudara membacanya. Bayangkanlah tokoh-tokoh Alkitab sebagai orang yang benar-benar ada. Cobalah pahami latar belakang, keadaan, dan motif mereka. Kemudian, pikirkanlah dalam-dalam apa yang Saudara baca, ajukan kepada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan seperti, ’Apa yang catatan ini ajarkan kepada saya mengenai Yehuwa? Apa sifat Allah yang saya lihat? Apa prinsip yang Yehuwa inginkan untuk saya pelajari, dan bagaimana saya dapat menerapkannya dalam kehidupan saya?’ Baca, renungkan, dan terapkan—seraya Saudara melakukannya, Firman Allah akan menjadi hidup bagi Saudara.—Mazmur 7712; Yakobus 123-25. 9. Siapakah ”budak yang setia dan bijaksana”, dan mengapa penting bagi kita untuk mendengarkan ”budak” tersebut dengan penuh perhatian? 9 Yehuwa juga berbicara kepada kita melalui ”budak yang setia dan bijaksana”. Seperti yang Yesus nubuatkan, sekelompok kecil orang Kristen terurap telah dilantik untuk menyediakan ’makanan rohani pada waktu yang tepat’ selama hari-hari terakhir yang sukar ini. Matius 2445-47 Sewaktu membaca publikasi yang dipersiapkan untuk membantu kita memperoleh pengetahuan Alkitab yang saksama serta sewaktu menghadiri perhimpunan, pertemuan wilayah, dan pertemuan regional, kita sedang diberi makanan rohani oleh budak tersebut. Karena mereka adalah budak Kristus, kita dengan bijaksana menerapkan kata-kata Yesus, ”Coba perhatikan cara kalian mendengarkan.” Lukas 818 Kita mendengarkan dengan penuh perhatian karena mengakui budak yang setia tersebut sebagai salah satu sarana yang Yehuwa gunakan untuk berkomunikasi dengan kita. 10-12. a Mengapa doa adalah pemberian yang luar biasa dari Yehuwa? b Bagaimana kita dapat berdoa dengan cara yang menyenangkan Yehuwa, dan mengapa kita dapat yakin bahwa Dia menghargai doa-doa kita? 10 Tetapi, bagaimana soal berkomunikasi dengan Allah? Dapatkah kita berbicara kepada Yehuwa? Hal itu merupakan gagasan yang menakjubkan. Jika Saudara berupaya mendekati pejabat yang paling berkuasa di negeri Saudara untuk menyampaikan masalah pribadi Saudara, seberapa besar peluang Saudara untuk berhasil melakukannya? Dalam beberapa kasus, upaya tersebut bisa berbahaya! Pada zaman Ester dan Mordekai, seseorang dapat dihukum mati jika mendekati raja Persia tanpa diundang olehnya. Ester 410, 11 Nah, coba bayangkan diri Saudara menghadap Tuan Yang Mahatinggi atas alam semesta, yang membuat penguasa manusia yang paling berkuasa pun menjadi ”seperti belalang” jika dibandingkan dengan Dia. Yesaya 4022 Haruskah kita takut untuk mendekati-Nya? Sama sekali tidak! 11 Yehuwa telah menyediakan suatu sarana untuk mendekati-Nya, sarana yang terbuka, tetapi sederhana—doa. Seorang anak yang masih sangat kecil pun dapat berdoa kepada Yehuwa dengan iman dan dengan nama Yesus. Yohanes 146; Ibrani 116 Doa juga memungkinkan kita menyampaikan pikiran serta perasaan kita yang paling pelik dan paling pribadi—bahkan yang menyakitkan dan sulit diungkapkan dengan kata-kata. Roma 826 Tidak ada gunanya mencoba mengesankan Yehuwa dengan tutur kata yang fasih dan penuh basa-basi atau dengan doa yang panjang lebar dan berbelat-belit. Matius 67, 8 Di pihak lain, Yehuwa tidak menetapkan batasan tentang seberapa panjang atau seberapa sering kita dapat berbicara kepada-Nya. Firman-Nya bahkan mengundang kita untuk ’terus berdoa’.—1 Tesalonika 517. 12 Ingatlah bahwa hanya Yehuwa yang disebut ”Pendengar doa”, dan Dia mendengarkan dengan empati yang tulus. Mazmur 652 Apakah Dia sekadar bersikap toleran terhadap doa hamba-hamba-Nya yang setia? Tidak, Dia benar-benar menyenangi doa-doa mereka. Firman-Nya menyamakan doa-doa tersebut dengan dupa, yang sewaktu dibakar menaikkan asap yang baunya harum dan menenangkan. Mazmur 1412; Wahyu 58; 84 Tidakkah kita terhibur karena membayangkan doa-doa kita yang tulus juga naik dan menyenangkan Tuan Yang Mahatinggi? Jadi, apabila Saudara ingin mendekat kepada Yehuwa, seringlah berdoa kepada-Nya dengan rendah hati, setiap hari. Curahkanlah isi hati Saudara kepada-Nya; jangan ada yang ditahan-tahan. Mazmur 628 Ungkapkanlah keprihatinan, sukacita, rasa syukur, dan pujian Saudara kepada Bapak surgawi Saudara. Alhasil, ikatan antara Saudara dan Dia akan menjadi semakin kuat. Beribadah kepada Yehuwa 13, 14. Apa artinya beribadah kepada Yehuwa, dan mengapa kita patut melakukannya? 13 Sewaktu berkomunikasi dengan Allah Yehuwa, kita bukan sekadar mendengarkan dan berbicara seperti yang mungkin kita lakukan dengan seorang sahabat atau kerabat. Kita sebenarnya beribadah kepada Yehuwa, memberi-Nya hormat yang saleh yang sangat layak Dia terima. Ibadah sejati adalah seluruh hidup kita, yang melaluinya kita menyatakan kasih dan pengabdian kita yang sepenuh jiwa kepada Yehuwa. Itulah yang mempersatukan semua makhluk ciptaan Yehuwa yang setia, baik di surga maupun di bumi. Dalam sebuah penglihatan, Rasul Yohanes mendengar seorang malaikat menyerukan perintah ini, ”Sembahlah Pencipta langit, bumi, laut, dan sumber-sumber air.”—Wahyu 147. 14 Mengapa kita hendaknya menyembah Yehuwa? Pikirkanlah sifat-sifat yang telah kita bahas, seperti kekudusan, kuasa, pengendalian diri, keadilan, keberanian, belas kasihan, hikmat, kerendahan hati, kasih, keibaan hati, kesetiaan, dan kebaikan. Kita telah melihat bahwa Yehuwa mencerminkan standar yang paling tinggi dan paling luhur bagi setiap sifat berharga tersebut. Sewaktu kita berupaya memahami semua sifat-Nya, kita sadar bahwa Dia lebih dari sekadar Pribadi yang agung dan mengagumkan. Dia begitu mulia, jauh lebih tinggi daripada kita. Yesaya 559 Tak diragukan, Yehuwa adalah Penguasa kita yang sah, dan tentu saja Dia layak kita sembah. Namun, bagaimana hendaknya kita beribadah kepada Yehuwa? 15. Bagaimana kita dapat menyembah Yehuwa ”dengan bimbingan kuasa kudus dan sesuai dengan kebenaran”, dan perhimpunan-perhimpunan Kristen memberi kita kesempatan untuk melakukan apa? 15 Yesus berkata, ”Allah itu Roh, dan orang yang menyembah Dia harus menyembah-Nya dengan bimbingan kuasa kudus dan sesuai dengan kebenaran.” Yohanes 424 Untuk menyembah Allah ”dengan bimbingan kuasa kudus”, kita perlu memiliki kuasa kudus-Nya dan dibimbing olehnya. Ibadah kita juga harus selaras dengan kebenaran, pengetahuan yang saksama yang terdapat dalam Firman Allah. Kita memiliki kesempatan berharga untuk menyembah Yehuwa ”dengan bimbingan kuasa kudus dan sesuai dengan kebenaran” setiap kali kita berkumpul dengan rekan-rekan seiman. Ibrani 1024, 25 Sewaktu menyanyikan pujian bagi Yehuwa, bersatu dalam doa kepada-Nya, dan mendengarkan serta berpartisipasi dalam pembahasan Firman-Nya, kita menyatakan kasih kepada-Nya dalam ibadah murni. Perhimpunan adalah kesempatan yang sangat menyenangkan untuk beribadah kepada Yehuwa 16. Apa salah satu perintah terbesar yang diberikan kepada orang Kristen sejati, dan mengapa kita merasa berkewajiban untuk menaatinya? 16 Kita juga beribadah kepada Yehuwa sewaktu kita berbicara kepada orang lain tentang Dia, memuji Dia di hadapan umum. Ibrani 1315 Ya, memberitakan kabar baik tentang Kerajaan Yehuwa adalah salah satu perintah terbesar yang diberikan kepada orang Kristen sejati. Matius 2414 Kita menaati perintah itu dengan antusias karena kita mengasihi Yehuwa. Jika kita membayangkan caranya ”penguasa dunia ini”, Setan si Iblis, ’membutakan pikiran orang-orang yang tidak beriman’, menyebarkan dusta yang keji tentang Yehuwa, tidakkah kita ingin sekali menjadi Saksi-Saksi demi Allah kita, meluruskan fitnahan tersebut? 2 Korintus 44; Yesaya 4310-12 Dan, ketika kita merenungkan sifat-sifat Yehuwa yang menakjubkan, tidakkah kita merasakan adanya hasrat yang meluap-luap dalam diri kita untuk memberi tahu orang lain tentang Dia? Sungguh, tidak ada tugas istimewa yang lebih besar daripada membantu orang lain mengenal dan mengasihi Bapak surgawi kita sebagaimana kita mengenal dan mengasihi-Nya. 17. Apa yang tercakup dalam ibadah kita kepada Yehuwa, dan mengapa kita harus beribadah dengan integritas? 17 Ibadah kita kepada Yehuwa mencakup lebih banyak hal lagi. Ibadah tersebut memengaruhi setiap aspek kehidupan kita. Kolose 323 Jika kita benar-benar menerima Yehuwa sebagai Tuan Yang Mahatinggi, kita akan berupaya melakukan kehendak-Nya dalam segala hal—kehidupan keluarga kita, pekerjaan sekuler kita, perlakuan kita terhadap orang lain, waktu senggang kita. Kita akan berupaya melayani Yehuwa ”dengan sepenuh hati”, dengan integritas. 1 Tawarikh 289 Ibadah demikian tidak memperbolehkan adanya hati yang bercabang atau hidup bermuka dua—suatu haluan yang munafik, kelihatannya melayani Yehuwa padahal melakukan dosa-dosa serius secara sembunyi-sembunyi. Integritas membuat kemunafikan demikian tidak mungkin ada; kasih membuat kemunafikan menjijikkan. Rasa takut yang saleh juga akan membantu. Alkitab mengaitkan rasa segan demikian dengan keakraban yang berkesinambungan antara kita dan Yehuwa.—Mazmur 2514. Meniru Yehuwa 18, 19. Mengapa realistis untuk berpikir bahwa manusia yang tidak sempurna bisa meniru Allah Yehuwa? 18 Setiap bagian dalam buku ini ditutup dengan sebuah pasal yang membahas tentang bagaimana kita bisa ’meniru Allah sebagai anak-anak yang dikasihi’. Efesus 51 Penting sekali untuk mengingat bahwa walaupun tidak sempurna, kita sesungguhnya dapat meniru cara Yehuwa yang sempurna dalam menggunakan kuasa, menjalankan keadilan, bertindak dengan hikmat, dan menunjukkan kasih. Bagaimana kita tahu bahwa kita sesungguhnya bisa meniru Yang Mahakuasa? Ingatlah, makna nama Yehuwa mengajar kita bahwa Dia bisa menjadi apa saja yang Dia inginkan demi mewujudkan kehendak-Nya. Sudah selayaknyalah kita takjub akan kesanggupan tersebut, tetapi apakah itu sama sekali di luar jangkauan kita? Tidak. 19 Kita dibuat mirip dengan Allah. Kejadian 126 Oleh karena itu, manusia berbeda dengan makhluk lain mana pun di bumi. Kita tidak semata-mata dikendalikan oleh naluri, faktor genetis, atau faktor-faktor di lingkungan kita. Yehuwa telah memberi kita karunia yang berharga—kebebasan berkehendak. Meski memiliki keterbatasan dan ketidaksempurnaan, kita bebas memilih untuk menjadi orang macam apa. Selain itu, ingatlah bahwa nama Allah juga berarti bahwa Dia bisa menyebabkan penyembah-Nya menjadi apa pun yang Dia inginkan. Jadi, apakah Saudara ingin menjadi orang yang pengasih, bijaksana, adil, yang menggunakan kuasa dengan benar? Berkat bantuan kuasa kudus Yehuwa, Saudara benar-benar bisa seperti itu! Pikirkan hal-hal baik yang akan Saudara hasilkan dengan adanya bantuan tersebut. 20. Kebaikan apa yang kita hasilkan jika kita meniru Yehuwa? 20 Saudara akan menyenangkan Bapak surgawi Saudara, membuat hati-Nya bersukacita. Amsal 2711 Saudara bahkan dapat ”menyenangkan Dia sepenuhnya”, karena Dia mengerti keterbatasan Saudara. Kolose 19, 10 Dan, seraya Saudara terus memperkembangkan sifat-sifat baik dalam meniru Bapak yang Saudara kasihi, Saudara akan diberkati dengan kehormatan besar. Di tengah suatu dunia yang gelap dan terasing dari Allah, Saudara akan menjadi pembawa terang. Matius 51, 2, 14 Saudara akan membantu menyebarluaskan ke seluruh bumi sejumlah cerminan kepribadian Yehuwa yang mulia. Benar-benar suatu kehormatan! ”Mendekatlah kepada Allah, dan Dia Akan Mendekat kepada Kalian” Semoga Saudara selalu mendekat kepada Yehuwa 21, 22. Perjalanan tanpa akhir apa yang terbentang di hadapan semua yang mengasihi Yehuwa? 21 Anjuran sederhana yang dicatat di Yakobus 48 bukan sekadar suatu tujuan. Itu adalah suatu perjalanan. Selama kita tetap setia, perjalanan tersebut tidak akan pernah berakhir. Kita tidak akan pernah berhenti mendekat dan mendekat kepada Yehuwa. Sesungguhnya, selalu akan ada lebih banyak hal yang dapat dipelajari mengenai Dia. Kita hendaknya tidak beranggapan bahwa buku ini telah mengajar kita segala hal untuk mengenal Yehuwa. Malah, kita baru mengawali pembahasan semua hal yang Alkitab katakan mengenai Allah kita! Dan, Alkitab sendiri pun tidak memberi tahu kita semua hal yang perlu diketahui mengenai Yehuwa. Rasul Yohanes mengatakan bahwa seandainya segala sesuatu yang Yesus lakukan selama pelayanannya di bumi dituangkan ke dalam tulisan, ”dunia ini tidak bisa menampung gulungan-gulungan yang ditulis itu”. Yohanes 2125 Jika mengenai sang Putra bisa dikatakan seperti itu, terlebih lagi mengenai Sang Bapak! 22 Hidup kekal pun tidak akan membuat kita sampai pada akhir pelajaran mengenai Yehuwa. Pengkhotbah 311 Kalau begitu, pikirkan prospek yang terbentang di hadapan kita. Setelah hidup selama ratusan, ribuan, jutaan, bahkan miliaran tahun, pengetahuan kita tentang Allah Yehuwa akan jauh lebih banyak daripada sekarang. Namun, kita akan merasa bahwa ada tak terhitung banyaknya hal menakjubkan yang masih harus dipelajari. Kita akan sangat antusias untuk mengetahui lebih banyak hal, karena kita akan selalu mempunyai alasan untuk memiliki perasaan seperti sang pemazmur, yang bernyanyi, ”Mendekat kepada Allah itu sungguh baik.” Mazmur 7328 Kehidupan kekal akan menjadi kehidupan yang luar biasa bermakna dan bervariasi—dan mendekat kepada Yehuwa akan selalu menjadi bagian yang paling memuaskan dalam kehidupan tersebut. 23. Saudara dianjurkan untuk melakukan apa? 23 Semoga Saudara menyambut kasih Yehuwa sekarang, dengan cara mengasihi-Nya dengan segenap hati, jiwa, pikiran, dan kekuatan Saudara. Markus 1229, 30 Semoga kasih Saudara setia dan teguh. Semoga keputusan yang Saudara buat setiap hari, dari yang terkecil sampai yang terbesar, semuanya mencerminkan prinsip penuntun yang sama—bahwa Saudara akan selalu memilih jalan yang membimbing Saudara ke suatu hubungan yang lebih kuat dengan Bapak surgawi Saudara. Yang terutama, semoga Saudara semakin dekat dengan Yehuwa, dan semoga Dia semakin dekat dengan Saudara—sampai selama-lamanya!
Pasal 19 Anda Mau Menyembah Allah menurut CaraNYA? Siapa yang didahulukan oleh kebanyakan orang, dan mengapa hal ini tidak bijaksana? 1-4 DALAM ”hari-hari terakhir”, Alkitab menubuatkan, orang ”akan mencintai dirinya sendiri . . . membual dan menyombongkan diri, . . . Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya”. 2 Timotius 31-5 Apakah tidak cocok dengan perkembangan di sekitar kita dewasa ini? 2 Ya, dalam setiap segi kehidupan, tindakan banyak orang seolah-olah mengatakan, ”Aku dulu”—tingkah laku mereka sewaktu berbelanja atau mengemudikan kendaraan, perhatian yang mereka berikan kepada pakaian serta cara berdandan, dan jenis tarian yang mereka lakukan. Tetapi semua ini tidak menghasilkan kebahagiaan sejati. 3 Banyak orang bahkan memandang agama menurut apa yang mereka inginkan atau yang mereka rasa mereka butuhkan. Alangkah keliru pandangan ini! Kita tidak berhak mengatakan bagaimana Allah seharusnya disembah. Sebagai Pencipta dan Pemberi Hidup, Yehuwalah yang berhak mengatakan bagaimana Ia seharusnya disembah. Roma 920, 21 Dan apa yang Ia tuntut dari kita justru demi kebaikan kita sendiri. Hal itu mendatangkan kepuasan sekarang dan memelihara pikiran dan hati kita kepada hal-hal menakjubkan yang Ia sediakan di masa depan.—Yesaya 4817. 4 Yehuwa tidak membebani orang Kristen dengan upacara yang tidak perlu atau pembatasan yang tidak berguna. Tetapi Allah tahu bahwa kelangsungan hidup bergantung pada hubungan baik dengan Dia dan bahwa kita perlu hidup berdasarkan patokanNya dan memberikan perhatian kepada orang lain jika kita ingin mendapatkan kebahagiaan sejati dalam kehidupan. Jika kita menyembah Allah menurut caraNya, kehidupan menjadi lebih kaya dan semakin berarti. MELAKUKAN SEGALA SESUATU MENURUT CARA ALLAH Bagaimana Nuh dan Abraham berbeda dari kebanyakan orang dewasa ini? 5, 6 5 Nuh menjadi teladan bagus dalam menuruti jalan Allah. Alkitab mengatakan, ”Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul [berjalan, NW] dengan Allah.” Setelah Allah memberi instruksi kepadanya untuk membangun bahtera raksasa yang menyelamatkan kehidupan, ”Nuh melakukan semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.” Kejadian 69, 22 Karena Nuh bertindak menurut cara Allah, kehidupannya diselamatkan, demikian juga kehidupan keluarganya yang berpaut padanya sebagai nabi Allah di bumi.—2 Petrus 25. 6 Orang lain yang menuruti jalan Allah adalah Abraham. Allah menyuruh dia meninggalkan tanah airnya. Apakah anda akan mentaati perintah sedemikian? Abraham ”pergi . . . seperti yang difirmankan TUHAN [Yehuwa] kepadanya”, walaupun ”tidak mengetahui tempat yang ia tuju”. Kejadian 124; Ibrani 118 Karena dengan setia melakukan segala sesuatu menurut cara Allah, Abraham dianggap sebagai ”sahabat Allah”.—Yakobus 223; Roma 411. TERMASUK DI ANTARA UMAT ALLAH Di jaman Israel purbakala, bagaimana Allah berurusan dengan orang-orang? 7-9 7 Pada waktunya Allah mengambil keputusan untuk berurusan dengan suatu kelompok yang besar, bangsa Israel. Mereka menjadi suatu umat yang ”dipilih TUHAN untuk menjadi umat kesayanganNya dari antara segala bangsa yang di atas muka bumi”. Ulangan 142 Tentu, setiap orang Israel perlu berdoa kepada Allah dan memiliki hubungan pribadi yang erat dengan Dia. Tetapi mereka juga perlu mengakui bahwa Allah memimpin suatu sidang; mereka harus mengikuti tata cara ibadat yang digariskan dalam hukum Allah bagi mereka sebagai suatu umat. Dengan demikian mereka dapat menikmati perlindungan dan berkat yang Allah sediakan bagi sidang itu. Ulangan 289-14 Pikirkan betapa besar hak kehormatan untuk menjadi sebagian dari orang-orang yang disebut oleh Yang Mahakuasa sebagai ”umatKu Israel”.—2 Samuel 78. 8 Bagaimana dengan orang-orang bukan Israel yang ingin menyembah Allah yang benar? Orang-orang sedemikian membentuk ”banyak orang dari berbagai-bagai bangsa” yang ikut dengan bangsa Israel ketika Musa memimpin bangsa itu keluar dari Mesir. Keluaran 1238 Andai kata anda juga di Mesir, apakah anda merasa bisa tidak ikut dan menyembah Allah dengan cara anda sendiri? 9 Bahkan setelah bangsa Israel menetap di Negeri Perjanjian, ada orang-orang asing yang mengakui Yehuwa dan ingin menyembah Dia. Tetapi, supaya dapat diterima, mereka harus menghargai bahwa Allah berurusan dengan suatu umat yang dihimpunkan dan bahwa ibadatNya berpusat di sebuah bait di Yerusalem. 1 Raja 841-43; Bilangan 914 Orang-orang tidak dapat diterima oleh Allah jika mereka membiarkan keangkuhan atau sikap ingin bebas mendorong mereka untuk mengambil jalan sendiri dalam ibadat. PERUBAHAN SIDANG Perubahan apa Allah buat dalam caraNya berurusan? 10-12 10 Ketika Yesus melakukan pelayanannya di bumi, Allah masih berurusan dengan Israel sebagai umat yang dibaktikan kepadaNya. Jadi setiap orang yang menerima Mesias tidak perlu berhimpun secara teratur bersama Yesus dan pergi bersama dia seperti para rasul. Markus 518-20; 938-40 Tetapi bangsa itu secara keseluruhan menolak Mesias dari Yehuwa, sehingga Yesus tergerak untuk mengatakan tidak lama sebelum ia mati, ”Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.”—Matius 2143. 11 Siapa yang akan menjadi umat baru ini, apabila cara ibadat yang ditetapkan dalam hukum Allah kepada Israel tidak dituntut lagi? Kolose 213, 14; Galatia 324, 25 Pada hari Pentakosta 33 M., sidang Kristen dibentuk dan Allah menjelaskan kepada para pengamat yang jujur bahwa hal itu adalah perbuatanNya. Kisah 21-4, 43-47; Ibrani 22-4 Pertama, orang Yahudi dan orang asing yang telah menerima Yudaisme, dan belakangan, orang Kafir, atau orang-orang dari bangsa-bangsa, menjadi ”suatu umat . . . bagi namaNya”. Maka Allah menganggap mereka ”bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri”.—Kisah 1514-18; 1 Petrus 29, 10. 12 Andai kata anda hidup pada waktu itu dan menginginkan hubungan dengan Allah, anda akan diarahkan kepada sidang Kristen. Inilah yang terjadi dengan pria bangsa Italia, Kornelius serta keluarganya. Kisah 101-48 Orang-orang yang percaya di seluruh dunia membentuk sidang Kristen. 1 Petrus 59 Semua sidang-sidang di tempat masing-masing, yang berhimpun di rumah-rumah atau di bangunan-bangunan umum, menjadi bagian dari satu-satunya sidang yang Allah gunakan ini.—Kisah 1541; Roma 165. Bagaimana Allah mengorganisir dan memimpin orang-orang Kristen? 13-15 13 Sebagai Allah yang tertib, Yehuwa mulai mengatur suatu organisasi dalam sidang-sidang. Untuk memberikan perhatian yang dibutuhkan oleh setiap penyembah, Ia melantik pria-pria untuk melayani sebagai gembala atau pengawas. Mereka adalah pria-pria yang berpengalaman, memenuhi syarat yang dapat mengajarkan Firman Allah dan melatih anggota-anggota sidang untuk membagikan kebenaran Alkitab kepada orang lain, membantu dalam pekerjaan yang sangat penting yakni mengabarkan ’kabar kesukaan’.—2 Timotius 21, 2; Efesus 411-15; Matius 2414; Kisah 2028. 14 Dengan banyak cara lain, sidang-sidang itu akan memperoleh manfaat dari para pengawas ini. Mereka tidak bersikap memaksakan hukum atau menekan. Sebaliknya, tugas mereka adalah dengan pengasih membantu sesama Kristen memperkokoh hubungan dengan Allah. Kisah 1421-23; 1 Petrus 52, 3 Setiap orang yang mengalami problem dapat meminta bantuan yang ramah berdasarkan Alkitab dari pria-pria yang tua secara rohani ini. Yakobus 513-16; Yesaya 321, 2 Karena orang Kristen masih tidak sempurna, kadang-kadang timbul kesulitan dalam sidang. Para pengawas akan waspada membantu sesama Kristen, dan berjaga-jaga terhadap siapa saja yang mungkin membahayakan kerohanian sidang.—Filipi 42, 3; 2 Timotius 42-5. 15 Sidang-sidang mendapatkan petunjuk yang perlu dari badan pimpinan Kristen yang terdiri dari para rasul dan para penatua sidang Yerusalem. Mereka mempelajari dan memecahkan persoalan-persoalan yang disampaikan dari sidang-sidang. Dan badan pimpinan mengutus wakil-wakil untuk mengunjungi sidang-sidang.—Kisah 151-3. Makna apa sepatutnya anda peroleh dari cara Allah memperlakukan orang-orang Kristen? 16 16 Kini Allah Yehuwa masih tetap berurusan dengan umatNya sebagai sekelompok yang dihimpunkan. Di seluruh bumi ada ribuan sidang Saksi-Saksi Yehuwa. Jika anda ingin bergabung dengan ibadat Allah, sambutlah anjuranNya untuk berhimpun dengan rekan-rekan Kristen ”Marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, . . . tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”—Ibrani 1024, 25. MENYEMBAH ALLAH DENGAN SEPENUH JIWA Kasih akan Allah hendaknya mendorong kita untuk berbuat apa? 17-19 17 Sangat baik untuk merenungkan segala sesuatu yang Allah Yehuwa telah lakukan bagi anda. Dari Dia anda memperoleh kehidupan, dan Ia memelihara kehidupan anda tiap hari. Di atas semua itu, Allah telah mengutus PutraNya ke bumi untuk mati sebagai korban. Ini adalah pernyataan kasih Allah yang dalam, kasih yang pasti dan tidak berubah. Roma 58; 832, 38, 39 Dengan cara ini Allah memungkinkan anda memperoleh pengampunan dosa dan harapan hidup kekal dalam kebahagiaan.—Yohanes 317; 173. 18 Bagaimana kita akan menyambut kasihNya? Tentu kita tidak akan memalingkan punggung kita kepada Allah dan kasihNya. Rasul Petrus mendesak ”Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan.”—Kisah 319. 19 Semua kita perlu ”sadar” atau menyesal, sebab semua kita telah berdosa, tidak memenuhi patokan Allah dalam tingkah laku, tutur kata dan pikiran. Roma 24; 714-21; Yakobus 32 Untuk sadar berarti kita perlu mengaku diri sebagai pedosa dan merasa sedih karena kita tidak sepenuhnya hidup selaras dengan kehendak Yehuwa. Demikiankah perasaan anda? Selanjutnya, kita perlu ”bertobat”, mengubah cara hidup kita, dan seterusnya berjuang mencerminkan sifat-sifat Yehuwa serta bertindak selalu menurut caraNya. Dengan demikian, kita yakin bahwa Allah akan mengampuni dan menyambut kita.—Mazmur 1038-14; 2 Petrus 39. Mengapa baptisan suatu langkah penting, dan apa yang dilambangkannya? 20, 21 20 Karena menyadari bahwa Yesus memberi contoh agar kita dapat mengikuti jejaknya dalam melayani Allah, hendaknya kita berusaha meniru teladannya. 1 Petrus 221 Ibrani 107 mengatakan bahwa sikap Yesus adalah, ”Sungguh, Aku datang . . . untuk melakukan kehendakMu, ya Allahku.” Demikian pula, kalau kita memang mengasihi dan menghargai Allah, kita akan tergerak untuk membaktikan kehidupan kita kepadaNya, melakukan kehendakNya sepenuh jiwa. Tentu, kita masih perlu makan, tidur, mengurus dan mencintai keluarga kita, menikmati santai yang menyenangkan dan turut dalam kegiatan hidup yang normal. Tetapi dengan membaktikan kehidupan kita kepada Allah, berarti kehendak dan ibadatNya harus menjadi yang paling penting, dan di mana pun kita berada atau apapun yang kita lakukan, kita akan sungguh-sungguh menerapkan nasihat Allah dan mengikuti teladan Yesus.—Kolose 323, 24. 21 Alkitab menjelaskan bahwa seseorang yang membaktikan kehidupannya kepada Allah patut memperlihatkan hal itu di hadapan umum dengan jalan dibaptiskan. Yesus berkata kepada para pengikutnya ”Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah kuperintahkan kepadamu.”—Matius 2819, 20. Jika mereka yang akan dibaptiskan harus lebih dulu belajar Firman Allah dan menjadi murid Kristus, maka jelas bahwa mereka bukan anak kecil. Juga, baptisan mereka, yang melambangkan pembaktian kepada Allah, dilakukan dengan dicelupkan sama sekali dalam air, sebagaimana Yesus dibaptiskan di Sungai Yordan.—Markus 19-11; Kisah 836-39. Apakah anda telah membaktikan kehidupan anda kepada Allah, dan inginkah anda dibaptis? Ini mengartikan apa bagi anda? 22-24 22 Setelah dibaptis sebagai murid Kristus, anda akan dapat menikmati kehidupan Kristen sejati yang penuh dan bahagia. Ini bukan kehidupan yang diatur oleh daftar ’boleh dan tidak boleh’ yang tak putus-putusnya, tetapi kehidupan dengan pertumbuhan yang memberi kepuasan. Anda dapat terus meningkatkan pandangan rohani anda serta penerapan Firman Allah, sehingga anda semakin dekat kepada teladan yang Yesus berikan.—Filipi 19-11; Efesus 115-19. 23 Ini akan mempengaruhi pemikiran dan tingkah laku anda setiap hari. Seraya dengan tekun menempuh jalan Kristen, keyakinan anda semakin dalam bahwa tidak lama lagi Allah akan membinasakan semua kejahatan, sehingga membuka jalan bagi ’langit baru dan bumi baru, di mana terdapat kebenaran’. Selanjutnya, ini akan meningkatkan dorongan hati anda untuk mengembangkan kepribadian Kristen dan menempuh jalan hidup yang memungkinkan anda mendapatkan tempat dalam orde baru mendatang itu. Efesus 417, 22-24 Rasul Petrus diilhami untuk menulis ”Betapa suci dan salehnya kamu harus hidup. Sambil menantikan semuanya ini [orde baru], kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapanNya, dalam perdamaian dengan Dia.”—2 Petrus 311, 14. 24 Sungguh suatu berkat apabila segenap kehidupan seseorang mencerminkan bahwa ia menyembah Allah Yehuwa! Walaupun dewasa ini banyak orang hidup hanya untuk menyenangkan diri dan dengan tamak mencari segala kesenangan, anda dapat hidup dan menyembah Allah yang benar menurut caraNya. Inilah jalan hidup yang terbaik.
Di Mesir, keluarga Yakub disebut orang Israel. Setelah Yakub dan Yusuf meninggal, Mesir diperintah oleh Firaun yang baru. Firaun khawatir orang Israel menjadi lebih kuat daripada orang Mesir. Maka, dia menjadikan orang Israel budak. Mereka dipaksa membuat batu bata dan bekerja sangat keras di ladang. Meski begitu, orang Israel terus bertambah. Firaun tidak senang, jadi dia menyuruh semua bayi laki-laki Israel dibunuh. Bayangkan, orang Israel pasti sangat takut! Seorang wanita Israel bernama Yokhebed punya bayi laki-laki yang ganteng. Untuk melindungi dia, Yokhebed menaruh dia di keranjang, lalu menyembunyikan keranjang itu di antara tanaman di Sungai Nil. Miriam kakak bayi itu tetap ada di dekat situ untuk menjaga dia. Kemudian, putri Firaun datang ke sungai itu untuk mandi, dan dia melihat keranjang itu. Ketika melihat ada bayi yang menangis di dalamnya, dia merasa kasihan. Lalu, Miriam bertanya kepadanya, ’Apa saya perlu panggilkan seorang wanita untuk menyusui bayi ini?’ Putri Firaun pun setuju. Jadi, Miriam datang lagi bersama Yokhebed ibunya. Putri Firaun berkata kepada Yokhebed, ’Bawa bayi ini dan susui dia. Saya akan membayarmu.’ Ketika anak itu sudah besar, Yokhebed membawa dia kepada putri Firaun. Putri Firaun menamai dia Musa dan menganggap dia anaknya sendiri. Musa dibesarkan sebagai pangeran dan bisa mendapat apa pun yang dia mau. Tapi, Musa tidak pernah melupakan Yehuwa. Dia tahu bahwa dia orang Israel, bukan orang Mesir. Dan dia memilih untuk melayani Yehuwa. Sewaktu Musa berumur 40 tahun, dia ingin menolong orang Israel. Ketika melihat seorang Mesir memukul seorang budak Israel, Musa memukul orang Mesir itu sampai mati. Musa menyembunyikan mayatnya dalam pasir. Saat Firaun tahu, dia mau membunuh Musa. Tapi, Musa lari ke negeri Midian. Di sana, Yehuwa menjaga dia. ”Karena beriman, Musa . . . tidak mau disebut anak dari putri Firaun. Dia memilih untuk diperlakukan dengan buruk bersama umat Allah.”—Ibrani 1124, 25
yesus menyuruh menyembah allah